REMBANG (wartamerdeka.com) - Pemerintah Kabupaten
Rembang berencana menerbitkan buku "Sejarah Maritim Kabupaten Rembang"
untuk menambah pengetahuan siswa SD, SMP dan SMA. Dengan adanya koleksi
buku itu diharapkan membuka cakrawala pikir dan menambah wawasan para
siswa, agar lebih menghargai kebesaran sejarah dan budaya Kabupaten
Rembang pada era keemasan semasa jaya di masa lalu.
"Penerbitan buku sejarah maritim bertujuan agar generasi sekarang
ikut merasa mewarisi nama besar Kabupaten Rembang, saat berjaya dahulu,"
ucap Bupati Rembang H. Moch Salim, Kamis (6/1)
H Moch Salim sebutkan, adanya penerbitan buku sejarah maritim perlu memasukkan konsep sea fornt city yang dicanangkan relaisasinya mulai tahun 2011. "Sea front city adalah program pengelolaan pesisir pantai, lautan dan perikanan agar bisa menjadi andalan Kabupaten Rembang sebagai kota pesisir," paparnya.
Dasar dari program sea front city sendiri ungkap H Moch Salim karena disadari kawasan pertanian yang ada di Kabupaten Rembang kalah dengan kabupaten tetangga, seperti Pati, Blora dan Tuban. "Oleh karena itu potensi laut kita harus dioptimalkan. Setidaknya menjai kota yang unggul dengan pelabuhan perikanan nasional maupun internasional," tuturnya.
Buku sejarah maritim dan sea front city yang segera diterbitkan diharapkanmemberikan sumbangsih bagi dunia pendidikan di Kabupaten Rembang. "Buku Sejarah Maritim Kabupaten Rembang, antara lain bberisi temuan perahu kuno di desa Punjulharjo, pendaratan Cheng Ho di Lasem, Sejarah Dampo Awang, Bie Nang Oen, Sunan Bonang termasuk tokoh pejuang emansipasi wanita Raden Ajeng Kartini," pungkasnya.(hasan)
H Moch Salim sebutkan, adanya penerbitan buku sejarah maritim perlu memasukkan konsep sea fornt city yang dicanangkan relaisasinya mulai tahun 2011. "Sea front city adalah program pengelolaan pesisir pantai, lautan dan perikanan agar bisa menjadi andalan Kabupaten Rembang sebagai kota pesisir," paparnya.
Dasar dari program sea front city sendiri ungkap H Moch Salim karena disadari kawasan pertanian yang ada di Kabupaten Rembang kalah dengan kabupaten tetangga, seperti Pati, Blora dan Tuban. "Oleh karena itu potensi laut kita harus dioptimalkan. Setidaknya menjai kota yang unggul dengan pelabuhan perikanan nasional maupun internasional," tuturnya.
Buku sejarah maritim dan sea front city yang segera diterbitkan diharapkanmemberikan sumbangsih bagi dunia pendidikan di Kabupaten Rembang. "Buku Sejarah Maritim Kabupaten Rembang, antara lain bberisi temuan perahu kuno di desa Punjulharjo, pendaratan Cheng Ho di Lasem, Sejarah Dampo Awang, Bie Nang Oen, Sunan Bonang termasuk tokoh pejuang emansipasi wanita Raden Ajeng Kartini," pungkasnya.(hasan)